Kamis, 23 Juni 2011

Mengingatkan Diri Dengan Azab Allah SWT

Alqur'an
Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan kepada seluruh pengikut beliau yang senantiasa mengikuti jalan petunjuknya.

Segala puji hanya bagi Allah, manusia adalah makhluq ciptaan Allah yang paling spesifik yang Allah ciptakan untuk hidup dan menghuni alam dunia ini dengan tujuan yang sama dengan makluq-makhluq yang lain yaitu untuk selalu beribadah dan bertasbih kepada Allah.
.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. 51:56)
Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 57:1)
Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi.Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 57:2)

.
Allah SWT telah memberikan kelengkapan baik dalam diri manusia maupun petunjuk-petunjuk yang harus diketahui oleh manusia, sehingga manusia akan selalu hidup berada pada jalan yang lurus.
.
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. 16:78)
Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. (QS. 23:78)
.
Allah pula yang mengutus para Nabi dan rasul untuk mengingatkan manusia agar manusia selalu berjalan di jalan yang lurus sesuai dengan yang dikehendaki Allah SWT. Dengan segala indra-indra, aqal dan hatinya manusia diperintah untuk selalu belajar dan menyempurnakan diri dalam memahami kehendak Allah dan menta’ati Allah SWT
.
Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (QS. 2:151)
Dan Kami turunkan (al-Qur’an itu dengan sebenar-benarnya dan al-Qur’an telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. (QS. 17:105)
.
Allah SWT, menciptakan manusia agar selalu berbuat yang baik-baik dan benar dan semua ukuran kebenaran dan kebaikan itu untuk di zaman hari ini semuanya telah tercantum di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Setiap orang yang masuk Islam telah masuk Islam dengan bersyahadat, bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) selain Allah Tuhan Semesta Alam dan bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah. Konsekwensi syahadat adalah setiap orang Islam wajib memperdalam pemahaman penghayatan dan pengamalan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kemudian menata diri dengan menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah.
Bila seseorang hanya bersyahadat saja padahal telah diberi umur panjang namun kecintaannya kepada Allah dan Rasulnya tidak ada, dan tidak mau menyempurnakan pemahaman, penghayatan dan pengamalan Islam, dan mencukupkan diri dengan pengakuan maka Allah SWT menyatakan orang-orang yang demikian sebagaimana dalam firmannya yang artinya
.
Orang-orang Arab Badwi itu, lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. 9:97)
.
Allah mencela dengan celaan yang sangat kepada orang-orang yang mengaku islam namun tidak pernah terbentik di hatinya untuk menyempurnakan mengamalkan Islam sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka.
Allah Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, namun Allah sangat murka kepada manusia-manusia yang terus menerus hidup di dalam kebodohan dan kezaliman.
.
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS. 33:72)
sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mu’min laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 33:73)

.
Kemurkaan Allah akan Allah timpakan kepada orang-orang suka dalam kondisi zalim dan bodoh , yang tidak mau meningkatkan kwalitas kebaikan dirinya dengan tekun belajar kepada petunjuk-petunjuk Allah Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Allah telah memberi peringatan-peringatan kepada manusia yang menyimpang hidupnya dengan berbagai macam kesulitan dan kekacauan agar manusia kembali bertekun kepada hukum-hukum kebenaran Allah
.
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (QS. 16:112)
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS. 6:42)
Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. 6:43)
Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri. (QS. 23:76)
Hingga apabila Kami bukakan untuk mereka suatu pintu yang ada azab yang amat sangat (di waktu itulah) tiba-tiba mereka menjadi putus-asa. (QS. 23:77)

.
Segala puji bagi Allah,Allah Tuhan semesta Alam menghendaki manusia untuk hidup dengan tujuan yang sangat utama, yaitu hidup selalu dekat kepada Allah Tuhan Yang Maha Suci, Maha Tinggi dan Maha Mulia, selalu dalam ketundukan, kepatuhan mengikuti jalan-jalan kesucian, ketinggian dan kemuliaan.
Jika manusia enggan menempuh jalan-jalan kesucian, ketinggian dan kemuliaan maka manusia akan hidup di dunia ini menghadapi berbagai macam kesulitan yang bertubi-tubi, itu semua adalah siksa di dunia dan di akherat mereka akan kembali kepada Allah dengan siksa yang lebih keras dan lebih kekal
.
Sebenarnya, mereka telah mendustakan kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam kadaan kacau balau. (QS. 50:5)
Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (QS. 4:138)
merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. (QS. 4:151)
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. (QS. 7:165)
Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir), maka tempat mereka adalah neraka, setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka:”Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya”. (QS. 32:20)
.
Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan Semesta Alam yang telah menghidupkan kita di dunia ini dengan tujuan yang sangat-sangat-sangat-sangat-sangat-sangat-sangat mulia, namun banyak umat manusia yang mengabaikan rambu-rambu petunjuk Allah, sehingga kemudian mereka hidup tanpa tuntunan Allah, dan kemudian jatuh terjerembab kedalam kedurhakaan dan kemudian menuai siksaan yang pedih di dunia dan di akherat. Kita berlindung kepada Allah agar kita tidak menjadi orang-orang yang demikian. Wallahu a’lam.

0 komentar:

Posting Komentar